Agustus 25, 2013

Dear, this is story in my mind about love (you)

asa masih berpaut kepada dirinya, lantas sampai saat ini pun aku belum mengungkapkan bila aku sangatlah mencintanya dan menginginkannya.
tapi aku justru bimbang tak menentu dan terpikir bahwa aku telah membuatnya menunggu..
jatuh dan terbang dibuatnya, entah apakah aku telah membuatnya terluka!!..
renungi saja, biar saja malam kan terusik fajar..
cita yang aku kejar, ambisi yang buatku tegar..
kelak, rasa ini seakan hambar..

ingin aku ini..
menjadi pakaian hatinya, menjaganya dalam hangat dan terhindar dari noda..
aku bilang.. aku kan menjadi lebih berguna, bila dia menggandeng tanganku disisi..
lengkapi aku..
menuntunku tanpa mengharap tuntutan yang lebih padaku..
itulah dia.. yang kini ku tak tau bagaimana keadaannya.
besok, lusa dan seterusnya.. aku takkan menghampirinya..
rindu mengekang, jauh membentang..
tiada rasa lagi, bila memang aku tak pernah datang..
aku ragu.. bila nanti aku tak pernah sempat membahagiakannya..

Rapalan Doaku (penghias masa lalu)

Ya Tuhan.. Jika semai cintaku tak subur lagi, pupuki dengan jentikkan tanganMu..
Jika hendak tanam pun kian layu, siramilah dengan sebutir air rahmatMu..
Jika dedaunannya mulai gugur berjatuhan, semikanlah kembali dengan secercah kasihMu..
Aku mencinta dirinya sang juwita hati, terkadang pula mencampakannya..
Hingga ia pun jemu mendengarkan kata maafku..
Yang aku tau kini, segala alur kisahku ada di genggam tangan KuasaMu..
Dan aku hanya bersimpuh doa dan bersimbah pinta..
Kelak aku pun mengevaluasi salahku dan berusaha untuk merombak kekuranganku..
Aku mohon, semoga tak lerai tali asmaraku..
Aku memagut asa, semoga tak kikis rasa hatinya untukku..

Masih 2#

masih membekas kecup manismu di pipiku..
masih dayaku kelu tersipu manjamu..
masih terbisik kidungan kalbumu, semikan semai batinku..
masih terhendus aroma dirimu dalam patri tubuhku..
masih tersita senyummu dalam ingatku..
masih sentuhmu mengetuk sukmaku, terbuai melayang aku dibuatmu..
masih menyahut panggilanmu, kini rinduku menjerit memanggil namamu..
masih terbungkus hangat, tubuhmu mendekap erat tubuhku..

masihkah kau ingat, hanya saji cinta rinduku yang menjamu hadirmu..
masih tak jenuh aku selalu menatapi paras wajahmu..
masihkah kau tau, selalu terselip namamu dalam simpuh doa doaku..
masih terngiang nyanyianmu, membasuh kering hati dengan tuang kasihmu..
masih sapamu menghasutku akan sedih dan sepiku..

masih terus rindu ini membujuk ingin bertemu..
masih berpeluh harap akan menyandingmu disisi ini..

Getir

masih ku jadikan anganmu penghias khayalku..
masih terbingkai senyum manismu dalam pikirku..
biarlah membekas kasihmu sampai akhir hayatku..
biarlah terkenang indah dirimu dalam hatiku..

tak ingin berakhir..
seluruh kisah yang telah terukir..
karna kaulah yang selalu terpikir..
menyadari itu tak lagi, hati rasa getir..

Masih (penghias masa lalu)

masih membutuhkanmu tuk melengkapi sebagian asaku..
masih dirimu yang ternobatkan indah dalam hidupku..
masih belum mampu menggantikan kamu..
masih ku ulurkan cinta dan rindu padamu..

jangan pergi bersauh..
jangan engkau menjauh..
dalam kesepian ini aku jenuh..
dalam kehampaan ini aku rapuh..

Dulu dan Kini (penghias masa lalu)

dulu aku yang pernah kau bangkitkan..
dulu kau sebagai penopang segala harapan..
dulu aku yang kau banggakan..
dulu aku yang selalu kau mimpikan..

semuanya tinggal kenangan yang bisu..
merintih tertatih di gerayangi sembilu..
aku tak lagi seperti dahulu..
yang tak lagi bersamamu..

~ ur.. ~uh..

Kita memang berbeda jalur..
Namun langkahku tak mengendur..
Hambatan berulang kali membentur..
Masih dayaku pantang untuk mundur..

Kayuh ambisimu lesatkan asa hingga jauh..
Kejarku kerahkan dahaga seluruh..
Menguntit bayangmu tiada keluh..
Tuk menopangkan dirimu ketika jatuh..

Mungkin ini ~

mungkin ini jalanku, yang tak lagi kau tuntun seperti dulu..
mungkin ini langitku, yang tak secerah tanpa kau biaskan rona indahmu..
mungkin ini adalah masa depanku, yang bukan dirimu lagi sebagai pemacu asaku..
mungkin ini kesepianku, yang padahal dulu begitu terbelalak canda bersamamu..

mungkin ini rasaku, yang sangatlah mega untukmu..
mungkin ini caraku, yang kan tetap memahami dirimu..
mungkin ini pendirianku, yang tak bergeser sedikit pun demi kamu..
tapi apa mungkin waktuku kan bisa seperti dulu? aku tak tau, tidak juga dirimu..

aku selalu menyimpuhkan namamu dalam doa kepada Tuhan, supaya kau dilimpahkan bahagia yang tiada terkira..
meski pun aku tak diletakkan dalam satu denganmu, tapi aku tak pernah luput dari bahagiamu..